Sony Berbagi: THE JACATRA SECRET REVIEW
Jumat, 30 September 2011

THE JACATRA SECRET REVIEW


The secret lays in there…in OUR capital

Cara terbaik menyembunyikan rahasia adalah dengan meletakkannya di tempat umum
(George Washington, Mason 33°)



Anyway, what do you have in mind when you hear something about ‘freemasonry’? Bagi yang belum tahu bisa mencari informasinya di buku ‘The Knight Templar’ or simply ask Mr. Google as you usually do :p

Freemasonry adalah sebuah organisasi rahasia yang berakar pada kepercayaan Mesir kuno yang disebut Kabbalah. Inti dari gerakan organisasi ini adalah penghapusan agama2 langit (bahkan ada sumber yang menuliskan: penghapusan semua agama), menyiapkan tata dunia baru (new world order) dan menjadikan dunia dalam 1 komando.

Perekrutan anggota dan aktivitas kelompok ini sangat tertutup, bersifat rahasia dan sangat eksklusif. Anggotanya berasal dari latar belakang profesi, agama, kepercayaan, dan kebangsaan yang berbeda. Yang menarik, rata-rata anggotanya adalah orang penting di pemerintahan dan public figure yang tersebar di seluruh dunia-termasuk Indonesia. Para anggota ini bersumpah setia pada organisasi untuk merahasiakan keanggotaan mereka dan berbaur dengan masyarakat dengan normal.

Mereka kerap menggunakan kode atau symbol tertentu yang hanya dimengerti sesama Mason untuk menyampaikan pesan rahasia. Nah, kode2 rahasia ini, tanpa kita sadari ternyata sudah sangat mendunia dan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, simbol2 itu ada di meja makan kita, nampang di tivi2 nasional, di jalanan, institusi pemerintahan dll. Dengan cerdiknya mereka menyisipkan simbol2 –yang menurut mereka suci-disegala penjuru dunia guna menyebarkan pengaruh dan untuk melaksanakan agenda besar mereka.

Salah satu symbol Mason yang populer adalah symbol maskulinitas berupa phallus yang dibangun di kota2 besar dunia. Perhatikan bahwa landmark kota2 besar dunia semuanya memiliki bentuk serupa, menyerupai obelisk Mesir, sesuai dengan akar kepercayaan Kabbalah. Landmark yg dimaksud disini adalah: menara Eiffel di Paris, Tokyo Tower di Tokyo, Washington monument di Washington, daaaaan MONAS di Jakarta Ya, anda tidak salah baca. Ada simbol freemasonry yang dibangun di tanah Indonesia-negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Padahal sudah jadi rahasia umum kalau hubungan dunia muslim dengan Freemason, Zionis, Israel -atau apapun sebutan mereka- sangat jauh dari akur. Contoh ‘kecilnya’ adalah penjajahan Israel atas bangsa Palestina.

Bangsa Indonesia sendiri tidak mengakui Israel sebagai sekutunya, terbukti dari tidak terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara tersebut. Lantas bagaimana mungkin symbol ‘suci’ freemasonry itu bisa ada di Indonesia bahkan jadi lambang ibukota Republik Indonesia??

Jakarta memang sarat misteri. Karena selain Monas ada beberapa situs lain yang sangat kental dengan nuansa Mason yang masih eksis di Jakarta. Padahal Soekarno sudah secara resmi melarang kegiatan Freemason di Indonesia. Melihat fakta tersebut, bukan tidak mungkin kegiatan freemasonry masih berjalan di Jakarta hingga detik ini. Lucunya hal tersebut sama sekali tidak disadari oleh masyarakat Indonesia bahkan penduduk Jakarta sekalipun *T.Y.P.I.C.A.L*.

Rasa penasaran saya terjawab setelah membaca novel ini. Ternyata pada awalnya Batavia atau Jakarta adalah kota yang dibangun oleh VOC yang ditunggangi para Mason. Jadi, wajar kalau seluruh tata kota ini ‘dihiasi’ simbol2 Mason di setiap sudutnya, tanpa terpublikasikan media. Tempat-tempat seperti taman Suropati, Monas, Museum Fatahilah, bundaran HI, bahkan Menteng kental dengan nuansa masonik.

Mau bukti? gambar di bawah ini adalah bundaran HI yang sering dijadikan centerpiece Jekarda . Putarlah gambar 90 derajat aaand voila! an aye appears clearly: a true Illuminati symbol. Can you see that?


Terus terang membaca novel ini membuat saya teringat akan novel2 Dan Brown versi terjemahan. It reminds me a lot of them. Selain karena ketiga tokoh sentral novel ini adalah orang asing, ada kesamaan lain yang cukup menonjol yaitu kisah cinta tokoh utama-ahli symbol dari Amerika- dengan seorang mahasiswi cantik blasteran Minang Perancis yang sedang melakukan penelitian di Jakarta.

Petualangan bermula ketika seorang tokoh penting di negeri ini-Profesor Sudrajat- dibunuh oleh seseorang tak dikenal di Museum Fatahillah Jakarta. Posisi mayat yang ganjil ditambah dengan kode rahasia yang ditulis dengan darah membuat kasus ini ‘istimewa’, sehingga yang harus turun tangan untuk menyelesaikan kasus ini bukan cuma pihak kepolisian.

Angelina Dimitria, mahasiswi cantik blasteran Indo-Perancis, yang sempat melihat keganjilan kasus tersebut berinisiatif meminta bantuan orang yang sangat dikaguminya: John Grant-seorang pakar symbol dari Amerika-untuk memecahkan kode rahasia yang merupakan pesan kematian korban. Media Indonesia gencar memberitakan bahwa kasus pembunuhan yang menimpa Prof.Sudrajat terkait dengan asmara terlarangnya dengan Sally Kostova, sekretaris pribadi korban. Sementara itu John Grant yakin bahwa pembunuhan kali ini bukanlah perkara yang remeh. Ada rahasia besar di balik pesan kematian korban dan dia sangat yakin kalau ‘mereka’ terkait erat dengan pembunuhan ini: FREEMASONRY.


'via Blog this'